1.8 Miracles of Walking: Olga menurunkan kadar gula darah, cholesterol dll?

Apakah olahraga menurunkan berat badan? TIDAK!

Lho beneran tah? Iya… 😝

Jika tidak percaya silakan membaca postingan saya sebelum ini (one.seven Miracles of Going for walks: Olga menurunkan berat badan?), atau silakan baca link berikut:

https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2010/sep/19/workout-dieting-community-well being

Berikut saya copas satu paragraph dari link di atas:

Well, science has some bad information for you. Far more and more investigate in the two the United kingdom and the US is emerging to present that workout has a negligible influence on excess weight reduction. That tri-weekly dedication to aerobics class? Nearly worthless, as significantly as fitting into your bikini is concerned. The Mayo Clinic, a not-for-gain health care investigate establishment in the US, experiences that, in general, scientific tests “have demonstrated no or modest excess weight reduction with workout alone” and that “an workout regimen… is not likely to final result in brief-time period excess weight reduction further than what is realized with nutritional alter.”

Bagaimana dengan influence terhadap gula darah, cholesterol, triglyceride, asam urat dan lain2 indikator darah?

Silakan melanjutkan membaca hasil yang saya peroleh setelah melakukan pemeriksaan darah.

Setelah saya shock melihat angka di timbangan saya, besoknya saya ke Rumah Sakit Swasta di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk memeriksakan darah saya.

Siangnya ketika saya terima amplop hasil pemeriksaan darah saya, saya berdebar2. Mirip seperti dulu SD/SMP ketika terima raport… hahahaha…

Duhhhh… membaik gak ya…

Pelan2 saya buka… dan hasilnya…

Alamaaaakkkkkk… hancur lebur, bahkan hasil check kali ini merupakan hasil paling buruk yang pernah saya terima.

Gilaaaaaaaak…!!!!

Saya mencak2, marah2…

Duh sebellll luar biasa….

Gilaaaakkk… sudah timbangan gak turun… hasil periksa darah merah semua… semerah darah saya…

Duhhhh… ini apa2an…

Mana tuhhhh yang katanya olahraga rutin menurunkan berat badan dan memperbaiki indicator darah kita????? Manaaaa????

Saya benar2 kecewa lho… benar2 shock dengan apa yg saya alami.

Saya sempat mengatakan ke istri saya bahwa semua yang saya lakukan selama ini omong kosong aja, gak ada gunanya 😒. Padahal turun BB dan perbaikan hasil periksa lab tadinya bukan jadi intention saya, tetapi saya tetap kecewa tingkat dewa.

Hari itu juga saya langsung daftar ke Dokter Internis yang jadi langganan saya, yang dengan baik hati selama bertahun2 selalu mengoleh2i saya dengan sekantong kresek obat cholesterol dan obat gula darah setiap kali saya kesana 😝.

Sorenya, dengan perasaan marah, sebel dan jengkel saya menghadap sang Dokter. Saya sudah siap untuk diomelin seperti tiap kali saya kesana dengan hasil Lab yang buruk. Akan tetapi aneh setelah melihat hasil Lab saya… si Dokter santai aja. Benar2 diluar perkiraan saya. Gak seperti biasa degan tutur Bahasa sangat sopan menegur saya. Bahkan yang lebih aneh lagi, dia hanya memberikan obat cholesterol, gak seperti biasanya selalu memberikan obat gula furthermore cholesterol. Selama bertahun2 obat gula dan cholesterol ini sudah menjadi satu paket buat saya, kadang furthermore penurun asam urat.

Penasaran, saya tanya:”Gula darah saya lebih buruk dari sebelumnya lho Dok, apa gak dikasih obat gula?”

“Hmmm… pelan2 ya… kita turunkan dulu Cholesterolnya…”, kata si Dokter santai, membuat saya penasaran.

Ketika beliau menyuruh saya berbaring dan memeriksa tubuh saya dengan stetoscope, sekali lagi saya tanya. Dia bilang nanti saja obat gulanya, kalau cholesterol sudah ordinary.

Terakhir, untuk ketiga kalinya, ketika si Dokter menuliskan resep, saya tanya lagi. Jawabannya sama…

Hmmm… kok aneh ya… biasanya dengan hasil lab yang lebih baik daripada saat itu, dia kasih saya oleh2 sekantong kresek obat gula. Ini hasilnya lebih buruk kok sante2 aja????

Sesampai di rumah saya jadi penasaran. Tidak seperti biasanya, saya benar2 penasaran.

Kenapa dia gak kasih saya obat gula? Apakah karena saya dianggap sudah pas manisnya? Hihihi…

Kenapa ya? Apa sekarang common kadar gula sudah berubah? Yang dulunya hasil seperti itu dianggap berbahaya, sekarang sudah tidak berbahaya lagi?
Apa ya?

Saya sungguh2 jadi penasaran. Saya jadi bertanya2 hal yang selama ini tidak pernah saya pertanyakan. Apa sih sebenarnya kadar gula darah itu? Apa sih diabetic issues itu? Apa sih pra-diabetic issues itu? Apa sih cholesterol itu? Apa sih triglyceride itu?

Pertanyaan2 itu berputar2 di kepala saya. Aneh bener ini si dokter.

Selama ini saya hampir tidak pernah membaca buku2 mengenai kesehatan. I do not like it. Selama ini saya percaya bongkokan dengan apa yang dikatakan oleh dokter saya, apapun yg dia katakan saya turuti, apapun yang dia resepkan saya “emplok” gak pake nanya. Tidak pernah juga membantah atau nanya ini itu.

Namun kali kali ini karena saya lagi sebel tingkat dewa, ditambah heran sikap dokter yang aneh itu… maka sepulang dari Dokter saya mulai mencari2 di Net binatang apakah semua itu?? … Apa itu gula darah, pra-diabetic issues, diabetic issues style one, style 2, cholesterol dslb itu????

Keesokan paginya, saya memutuskan tidak JJP, tetapi saya melakukan Cross Trainer / Elliptical Device, sembari menonton Youtube.

Sebenarnya saya sempat memutuskan untuk berhenti melakukan kegiatan tidak berguna ini. Apalagi sehabis membaca hasil lab darah saya, sebenarnya saya sempat ngambek, benar2 ngambek…

Saya hampir saja benar2 memutuskan untuk quit JJP untuk selamanya. Lha gimana coba, sudah susah2 berusaha begitu, saya lho kok tambah semlohay furthermore indicator darah saya malah paling buruk.

Setahun bersusah payah, bangun pagi sementara teman2 pada masih “melungker” di bawah selimut di ranjang yang empuk. Jalan tertatih2 di gelapnya dini hari yang dingin… Duhhh… kok begitu hasilnya.

Tapi Tuhan punya rencana lain dalam hidup saya, mungkin saya memang perlu digaploki dulu, supaya bener dan supaya saya bisa menuliskan tulisan ini dengan lebih baik kali.

Saya bukan orang yang religious, tetapi saya heran dengan semua yang terjadi, seperti diskenariokan. Pada saat saya mulai mengexplore keanehan sikap dokter saya. Mata saya seperti dibukakan satu persatu, video clip dan bacaan yang saya lihat atau baca seperti berurutan, mulai dari manfaat JJP, manfaat carbohydrate, cholesterol, dlsb, hingga nanti saya akan mengulas manfaat tidur termasuk meditasi.

Miracles of Going for walks happen to me

So, malam itu setelah emosi saya mulai mereda, saya memikirkan manfaat yang saya peroleh selama setahun ber JJP ria ini. Satu persatu saya bayang2kan. Ternyata saya juga shock, jika melihat record penyakit yang saya buat di awal tulisan saya ini maka beberapa di antaranya sudah 99% lebih tersembuhkan:

  1. Pertama: Setiap bangun pagi, tidak pernah merasa cukup tidur. Setiap bangun, rasanya ingin nambah tidur lagi. Seakan-akan di ranjang saya ada magnet raksasanya.

Saya sudah tidak lagi menggunakan alarm, tiap pagi secara automatic saya bangun pk 5 atau six tergantung seberapa larut saya tidur. Saya hampir tidak pernah lagi merasakan malas bangun dari tidur. Kasur saya sudah tidak lagi bermagnet 😃.

  1. Kedua: Semakin banyak/lama tidur semakin remuk badan, bukan semakin segar.

Saya tidak lagi membutuhkan jam tidur yang lama. Begitu bangun ya bangun, segar, cukup. Meskipun secara jam tidur masih kurang, dan masih ngantuk, tetapi tidak begitu masalah. Biasanya sering seperti mengalami gejala flu begitu.

  1. Ketiga: Mager… alias Malas Gerak… Diajak jalan2 males, diajak rekreasi males, diajak apapun males, bawaannya maunya cuma duduk di depan Tv set atau rebahan di ranjang sambil golak golek melototin HP J.

Saya merasa jauh lebih energic. Saya malah sering melakukan kegiatan2 yang biasanya malas saya lakukan. 

  1. Keempat: Menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan otot, seperti:
    1. Sering sakit kepala,
    2. Leher kaku,
    3. Badan pegal2,
    4. Bahu kanan kiri sakit (istilah kerennya Frozen Shoulder),
    5. Otot kaki hingga punggung luar biasa kaku, saya bahkan tidak bisa menekuk badan saya untuk meraih ujung kaki, paling pol hanya sampai lutut. Masih ada lagi, membungkuk sebentar saja, pinggang serasa mau patah. Mengikat tali sepatu bisa terengah2.
    6. Jari2 tangan kaku (istilah kerennya Activated Finger)
    7. Dan hal2 lain yang berhubungan dengan otot.

Hampir 99% dari seluruh penyakit saya di atas GONE… HILANG. Yang masih terasa adalah sekitar tumit sebelah kanan saja, itupun kalau saya berjalan diatas 2 jam atau kalau saya berlari… jiahhhh lariii… Iya bener lari… hal yg tidak pernah saya bayangkan akan saya lakukan di usia saya sekarang ini. Dan… saya sudah hampir tidak pernah lagi memakai obat gosok atau koyo, yang dulu jadi teman saya setiap malam.

  1. Kelima: Tidak kuat berjalan jauh. Saya paling benci kalau diajak istri purchasing karena hanya dalam waktu 20 – 30 menit, kaki hingga pinggang serasa mau patah. Naik tangga 2 lantai terengah2. Capekkk banget…

Ehemmm… kalau sekarang mau nantangin saya jalan, monggo… wkwkwk… Saya pernah berjalan non-quit three.5 jam atau berjalan cepat sekitar 2 jam. Hal yang tidak pernah melintas di kepala saya sebelumnya. Apakah pegal, iya setelah berjalan kaki masih pegal, tapi segera hilang sebelum keesokan harinya saya berjalan lagi. Oya, saya pernah naik turun Gedung 33 lantai, sebanyak 3x nonstop… tuhhh… lumayan kan? Hehehe…

  1. Keenam: Otak seperti berkabut (istilahnya Foggy brain), kalau mikir seperti gak bisa focus, susah konsentrasi, kalau membaca harus diulang2 baru mengerti.

Meskipun masih tetap bodo … wong dasarnya sudah begitu 😝… tetapi saya merasakan otak saya jauh lebih bisa diajak mikir lama dan focus. Sebelumnya benar2 terasa seperti susah mikir, dan merasa seperti bentar lagi bakal pikun.

  1. Ketujuh: Mudah jatuh sakit, paling tidak sebulan atau dua bulan sekali PASTI Flu atau furthermore batuk.

Haaaa… kalau ini benar2 bukti nyata yang bisa dibuktikan secara data, bukan hanya kira2. Sejak January 2018 lalu hingga hari ini, saya kena flu hingga saya harus ke dokter hanya sekali. Selebihnya hanya flu2 ringan, 2 atau three kali yang saya obati sendiri langsung sembuh. Itupun saya alami jika saya ngotot JJP pada kondisi kurang istirahat. Furthermore sekali diare. Kita akan bicarakan ini nanti di belakang.

  1. Kedelapan: Kalau pijat kaki (refleksi) ataupun badan, bukannya tertidur, jari kaki seperti diiris2, menggelinjang2 kesakitan sambil memaki-maki si tukang pijat yang tersenyum2 penuh kemenangan.

Ini sudah saya jelaskan secara panjang lebar di atas. Sekarang setiap saya minta pijat, saya selonjorkan kaki saya dengan santai… heheheh… tapi saya belum sempat melakukan pijat badan, tubuh saya tidak sampai membutuhkannya lagi. Selama 2 tahun lebih saya hanya melakukan pijat refleksi, itupun tidak lebih dari 3x.

  1. Kesembilan: Ngorok… grak… grok… grak… grok… kalau tidur. Saya akan membahas hal ini di bagian kedua tulisan saya.
  2. Kesepuluh: Berat badan secara pelan namun pasti semakin bertambah subuuurrr… Saya akan membahas hal ini di bagian kedua tulisan saya.
  3. Kesebelas: Kadar gula darah, triglyceride, cholesterol dan asam urat selalu lebih hebat dari teman2 (in a bad way 😝)… sehingga selama bertahun-tahun saya harus minum obat penurun kadar gula (Glucopage) dan cholesterol (Avorstatin) setiap malam… Hal ini akan saya bahas di bagian kedua tulisan saya.
  4. Kedua belas: Kadang sulit tidur, atau tidur tapi tidak nyenyak… Hal ini akan saya bahas di bagian tiga tulisan saya ini.

Luar biasa kan?

Apa tidak pantas kalau saya mengatakan semua itu Miracles, lha semua ahli yang menangani saya bertahun2 ini tidak ada satupun yang bisa menyembuhkan bahkan cuma satu penyakit saya di atas, sekarang semuanya hilang hanya dengan JALAN-JALAN PAGI…

Ada lagi satu…

Salah satu manfaat JJP di atas yang sangat luar biasa yang saya rasakan adalah level nomor three. Saya merasa jadi energic sekali. Yang tadinya mager, saya sekarang melakukan kegiatan2 yang menurut orang2 lain termasuk kategori “Wuikkkk…”…

Jalan kaki hampir mengelilingi 30 – 40% Surabaya Timur, ikutan marathon 5K dan 10K, naik ke Puncak Gunung Kinabalu, naik ke Gn Gede, pingin sky diving, pingin paragliding, pingin bungee jumping  dll.

Saya yang tadinya kalau kemana2 selalu mencari tempat untuk mengaso/beristirahat. Sekarang, setiap ada kesempatan saya akan memilih jalan, baik di rumah, di mall atau di airport. Kapanpun juga saya akan mencoba menambah jumlah langkah saya.

Mengapa bisa demikian? Yang tadinya mager kok sekarang jadi “bedigasan”?

Berikutnya saya akan sedikit mengulas mengenai effect berolahraga terhadap produksi Hormon yang membuat kita pleased atau Delighted Hormones… 1.nine Miracles of Going for walks: Delighted Hormones…

Salam,

Guntur Gozali,

http://www.gunturgozali.com

Jakarta, Kebon Jeruk,

Selasa, seven Juli 2020, 18:00